Gunung Leuser: Jantung Konservasi Asia Tenggara yang Menyala dari Aceh hingga Langkat
“Menjaga Leuser bukan hanya soal hutan, tapi tentang masa depan air, iklim, dan manusia.”
Fhay! - SEMATA Newsroom
10/31/20253 min baca


Di utara Sumatera, di antara kabut lembah dan gemuruh sungai Alas, terbentang kawasan megah yang menjadi benteng terakhir keanekaragaman hayati Asia Tenggara — Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Dengan luas mencapai 830.268 hektare, TNGL bukan sekadar hutan, tetapi ekosistem hidup yang menopang kehidupan jutaan manusia dan satwa liar di sekitarnya.
Kawasan ini baru-baru ini kembali disorot setelah pernyataan Handoko Hidayat, Kepala Seksi Wilayah VI Besitang TNGL, yang menegaskan peran besar Leuser dalam melindungi sistem alam dan masyarakat.
“Artinya, tanggung jawab kita juga besar untuk menjaga kawasan konservasi ini,” ujarnya saat sosialisasi perlindungan kawasan TNGL di Aceh Tamiang, Rabu (29/10/2025).


Leuser tidak hanya rumah bagi gajah, badak, harimau, dan orangutan Sumatera — tetapi juga penyedia air, udara, dan mata pencaharian bagi penduduk di Aceh dan Sumatera Utara.
Menurut data TNGL, kawasan ini memiliki tiga fungsi utama: melindungi sistem penyangga kehidupan, mengawetkan keanekaragaman hayati, dan memanfaatkan sumber daya secara lestari.
“Kawasan ini bukan sekadar cagar alam, tapi sumber kehidupan — dari air yang mengalir ke sawah hingga udara yang kita hirup setiap hari,”
ujar Ilham Pangestu, anggota DPR RI yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Dengan fungsi ekologisnya sebagai pengatur tata air dan pengendali iklim, TNGL menjadi penyangga vital bagi sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata di Sumatera Utara.
Namun, di sisi lain, ancaman pembukaan lahan dan tekanan ekonomi masih terus mengintai di wilayah-wilayah penyangga, terutama di perbatasan Aceh Tamiang dan Langkat.
Benteng Ekologi dan Ekonomi Masyarakat


Bagi SEMATA Indonesia, pesan dari kawasan Leuser ini selaras dengan visi lembaga: bahwa konservasi tidak bisa dipisahkan dari kesejahteraan manusia.
Melalui pendekatan konservasi berbasis masyarakat (community-based conservation), SEMATA menempatkan masyarakat sebagai garda depan perlindungan ekosistem.
Program-program seperti restorasi mangrove di pesisir Langkat, penguatan ekonomi nelayan pesisir, dan advokasi kebijakan konservasi berbasis data adalah bentuk nyata dari komitmen SEMATA membumikan nilai konservasi di tengah masyarakat.
Pendekatan ini tak hanya menjaga keanekaragaman hayati, tetapi juga membangun ekonomi biru dan hijau (blue-green economy) yang berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa konservasi sejati tidak hanya melindungi alam dari manusia, tetapi melindungi manusia agar tidak kehilangan alamnya,”
ungkap Tim SEMATA Field Unit dalam pernyataan resminya.
Menghubungkan Konservasi dan Kesejahteraan


Keberhasilan menjaga Leuser adalah tolok ukur arah konservasi Indonesia. Jika Leuser selamat, maka hutan tropis Indonesia akan tetap menjadi paru-paru dunia; tetapi jika gagal, dampaknya akan terasa hingga pesisir dan kota.
Dalam konteks ini, SEMATA Indonesia berperan menghubungkan banyak pihak — mulai dari pemerintah daerah, lembaga donor, CSR perusahaan, hingga masyarakat lokal — untuk menciptakan sinergi lintas sektor.
Melalui riset, edukasi, dan sistem monitoring berbasis teknologi, SEMATA terus memperkuat transparansi dan akuntabilitas konservasi nasional.
Karena bagi SEMATA, konservasi bukan pekerjaan musiman, melainkan peradaban baru yang harus terus tumbuh bersama generasi penerus.
Leuser Sebagai Cermin Masa Depan


Arah ke Depan
Tantangan terbesar bukan hanya menjaga luas kawasan, tetapi memastikan bahwa setiap hektare hutan memiliki makna dan nilai sosial.
Maka dari itu, SEMATA mengajak seluruh pihak — mulai dari akademisi, pelaku industri, hingga masyarakat — untuk berkolaborasi membangun masa depan konservasi yang adil, transparan, dan berdaya guna.
“Setiap pohon yang tumbuh di Leuser adalah simbol harapan — dan setiap aksi kecil kita adalah bagian dari kisah besar menjaga kehidupan.”
Sumber: Serambi Indonesia, disadur dan dikembangkan oleh SEMATA Indonesia
Foto: AI-generated / SEMATA Field Team
SEMATA INDONESIA
Melindungi hutan, pesisir, dan satwa liar dengan komunitas, sains dan berkelanjutan
HUBUNGI KAMI
admin@semataindonesia.org
© 2025. SEMATA INDONESIA | Konservasi Hutan, Pesisir Dan Satwa Liar. All rights reserved.


+62 852 6745 9070
Jl. HM. Joni - Aman 1 No. 09, Kel, Teladan Barat, Kec. Medan Kota, Kota Medan, Sumatera Utara, 20216
BERLANGGANAN
